Workshop Pelatihan Point of Interest (POI) di Kantor BPBD DKI Jakarta
Pelatihan Point of Interest di Kelurahan Pluit yang diselenggarakan oleh UNESCO dan Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT) Indonesia akhirnya mencapai pada kegiatan akhir. Pelatihan ini dimulai dari kegiatan Pelatihan POI di Kelurahan Pluit kemudian dilanjutkan oleh Pelatihan POI di SMK Negeri 56 untuk siswa/siswi SMK setelah itu ada kegiatan Workshop Pelatihan di Kantor Kelurahan Pluit dan pada tanggal 30 Desember 2013 bertempat di Kantor BPBD DKI Jakarta dilaksanakan kegiatan Workshop lanjutan tentang pelatihan POI yang melibatkan Dinas-dinas terkait di DKI Jakarta.
Tujuan dari workshop kali ini sedikit berbeda dari kegiatan workshop sebelumnya yang dilaksanakan di Kelurahan Pluit. Jika di workshop di Kelurahan Pluit tujuannya hanya untuk memaparkan bagaimana hasil dari kegiatan pelatihan POI yang telah dilaksanakan di kelurahan maupun di SMK maka workshop yang dilaksanakan di Kantor BPBD DKI Jakarta ini selain untuk memaparkan hasil pelatihan juga untuk membahas manfaat dari hasil pelatihan seperti Peta POI di Kelurahan Pluit dan Kelurahan Penjaringan serta website Crowdmap POI Kelurahan Pluit dan Website Crowdmap POI SMK 56
Sesi yang paling penting dari workshop kali ini adalah paparan tentang manfaat, keberlanjutan, dan rencana tindak lanjut. Beberapa pemanfaatan disampaikan oleh tim HOT trainer, khususnya dalam bidang kebencanaan. Tim trainer menyebutkan bahwa peta digital hasil kegiatan ini, baik pada situs OSM maupun situs photovoice – crowdmap, dapat dimanfaatkan baik pada tahap prabencana maupun saat terjadi bencana (tanggap darurat).
Dari paparan tersebut diperoleh banyak tanggapan dari para peserta workshop. Secara umum, para peserta workshop menyampaikan apresiasinya atas kegiatan pemetaan yang telah dilakukan, dan betapa baiknya teknologi yang diterapkan. Namun, terdapat pula beberapa catatan dari para peserta workshop, yang mempertanyakan tentang siapakah pihak yang sebaiknya mengupdate data, karena jika semua orang dapat melakukan input data dan tanpa ada kontrol/penyaringan terhadap data, muncul pertanyaan besar “siapakah yang akan bertanggung jawab terhadap validitas data?”. Berangkat dari hal tersebut HOT telah membuat skema rencana pemanfaatan hasil pelatihan POI ini. Skema rencana terdiri dari 2 skema yaitu pemanfaatan pra-bencana atau pada saat bencana belum terjadi dan skema saat terjadi bencana.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk skema tersebut adalah :
- Migrasi aplikasi dari server OSM Indonesia ke server BPBD DKI
- Membuat link peta online hasil kegiatan ke situs BPBD DKI dan dinas terkait
- Penunjukan admin/pengelola aplikasi
- Pelatihan singkat pengoperasian aplikasi
- Sosialisasi aplikasi ke publik (agar dapat diakses oleh masyarakat)