Uni Battle Mapping 2017
Sejak tahun 2014, kami mulai memperkenalkan platform pemetaan OpenStreetMap bagi kalangan akademisi dan mahasiswa di berbagai universitas di Indonesia. Hasilnya, OpenStreetMap mulai banyak digunakan sebagai pilihan platform pemetaan bebas terbuka serta menjadi alternatif penyedia data geospasial di Indonesia.
Untuk menjangkau kembali para akademisi dan mahasiswa, di tahun 2017 kami mengadakan kegiatan perlombaan University Battle Mapping atau disingkat Uni Battle Mapping. Uni Battle Mapping merupakan kegiatan perlombaan pemetaan menggunakan OpenStreetMap bagi para mahasiswa dari berbagai universitas. Melalui kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa dapat kembali aktif untuk memetakan menggunakan OpenStreetMap.
Kegiatan ini menjadi ajang kompetisi mahasiswa dari berbagai universitas untuk berlomba menjadi yang terbaik dalam memetakan menggunakan OpenStreetMap. Tidak hanya baik secara jumlah tetapi juga mampu menghasilkan data yang benar sesuai dengan kaidah pemetaan menggunakan OpenStreetMap.
Untuk memperkenalkan sekaligus menarik minat para mahasiswa, kami melakukan kegiatan university roadshow ke delapan universitas di Indonesia.
- 12 September 2017
- UPN Veteran, Yogyakarta
- Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
- Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya
- 13 September 2017
- Universitas Indonesia, Depok
- Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
- Universitas Brawijaya, Malang
- 16 September 2017
- Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
- 18 September 2017
- Universitas Negeri Manado, Manado
Perlombaan
University Battle Mapping dibagi ke dalam beberapa tahapan, mulai dari registrasi dan seleksi awal, babak eliminasi, hingga babak final. Untuk dapat mengikuti perlombaan, setiap peserta harus membentuk tim yang beranggotakan maksimal 3 orang peserta.
Lokasi yang dipetakan menyesuaikan dengan domisili dari masing-masing universitas. dan juga beberapa daerah yang masuk ke dalam RPJMN BNPB tahun 2014-2019. Selain itum dengan mengikuti kompetisi ini, para mahasiswa juga turut membantu dalam memetakan daerah yang masuk ke dalam wilayah rawan bencana berdasarkan dokumen RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) oleh BNPB 2014-2019.
Para peserta diminta untuk memetakan tiga jenis objek, yaitu bangunan, jalan, dan amenitas (infrastruktur umum). Masing-masing peserta akan mendapatkan poin dari setiap jenis objek yang dipetakan. Namun, para peserta juga akan diberikan poin pengurang jika melakukan beberapa jenis kesalahan seperti tidak tepat dalam memetakan objek, atau salah memberikan informasi pada setiap objek. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas data yang dihasilkan oleh seluruh peserta Uni Battle Mapping.
Peserta dan Pemenang
University Battle Mapping 2017 diikuti oleh 50 tim yang berasal dari 13 Universitas di Indonesia, yaitu:
- Institut Teknologi Bandung
- Institut Teknologi Sepuluh November
- Universitas Brawijaya
- Universitas Diponegoro
- Universitas Gadjah Mada
- Universitas Hasanuddin
- Universitas Indonesia
- Universitas Islam Indonesia
- Universitas Lampung
- Universitas Muhammadiyah Surakarta
- Universitas Negeri Manado
- UPN Veteran Yogyakarta
- Universitas Jenderal Soedirman
Setelah melalui tahap seleksi awal, babak eliminasi, hingga babak final, tim yang berhasil keluar sebagai pemenang dalam kompetisi ini adalah:
- Juara 1 – Space Time (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
- Juara 2 – Empire State (Institut Teknologi Bandung)
- Juara 3 – Gadjah Mada Mapping (Universitas Gadjah Mada)
Output Kegiatan
Selama kurang lebih 3 bulan pelaksanaan kompetisi, para peserta berhasil memetakan lebih dari 310.000 bangunan dan 1.100 km jalan di Indonesia. Seluruh data yang telah dipetakan ini sepenuhnya akan digunakan oleh BNPB untuk membantu dalam upaya pengurangan risiko bencana serta pembangunan berkelanjutan yang turut memperhatikan aspek kebencanaan di dalamnya.