Penggunaan OpenStreetMap dalam Penanggulangan Bencana Banjir di DKI Jakarta
Jakarta, 18 Januari 2013
Terkait Proyek:
Situasi
Musim hujan telah tiba dan dalam pekan terakhir telah menyebabkan banjir besar di beberapa wilayah di DKI Jakarta, terutama wilayah yang menjadi lokasi banjir setiap tahunnya. Baru hari ini (Jumat, 18/1/2013) banjir mulai surut dibeberapa daerah, akan tetapi warga yang terkena banjir masih mengungsi karena khawatir hujan akan turun kembali. Bencana banjir di DKI Jakarta telah menyebabkan 11 orang meninggal dan status siaga (waspada) untuk bencana banjir diperkirakan sampai tanggal 27 Januari 2013.
Saat banjir besar terjadi di DKI Jakarta tanggal 16 Januari 2013, Tim Humanitarian OpenStreetMap berada di Kupang (Nusa Tenggara Timur) untuk memberikan pelatihan. Kami tiba di Jakarta pada pukul 17.00 (17/01/2013) dan diperjalanan kembali ke rumah kami melihat langsung beberapa wilayah yang terkena banjir yaitu di daerah Grogol yang mencapai 1 meter dan Tanah Abang. Banjir memenuhi badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Kami melihat banyak warga yang mulai mengungsi dan memindahkan barang-barang berharga dengan perahu karet, ada juga beberapa warga yang masih bertahan di lantai 2 rumah mereka.
Gambar dari Harry, Dewi, Katrina dan Kate saat perjalanan pulang dari Bandara Soekarno-Hatta
Penggunaan OpenStreetMap
OpenStreetMap berperan dalam penyebaran informasi dari institusi manajemen bencana Jakarta meliputi (BPBD DKI Jakarta). OpenStreetMap digunakan sebagai data dasar untuk pemetaan infrastruktur dan batas RW di DKI Jakarta. Hasil peta ini telah diterbitkan oleh BPBD DKI Jakarta dan disebarluaskan melalui jaringan sosial dan surat kabar online di daerah. Ini merupakan hasil karya kerja sama antara BPBD DKI Jakarta, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Fasilitas Australia-Indonesia untuk Pengurangan Bencana (AIFDR).
Sebagian besar basis data dikumpulkan dalam OpenStreetMap berasal dari bagian rangkaian peristiwa di Maret 2012 untuk mengumpulkan informasi kesiapsiagaan yang terkait dengan bencana banjir di DKI Jakarta. Dalam kurun waktu itu seluruh kepala kelurahan (lurah) diikutsertakan untuk membantu pembuatan peta batas RW dan infrastruktur penting di DKI Jakarta.
Peta Banjir dari BPBD DKI Jakarta (18/01/2013).
Rencana Berikutnya
Saat ini tidak ada kebutuhan bagi komunitas HOT dan OpenStreetMap Internasional untuk membantu secara langsung ke lokasi banjir. Tim dari Universitas Indonesia dan Fasilitas Australia-Indonesia untuk Pengurangan Risiko Bencana menyediakan dukungan teknis yang diperlukan seperti pembuatan peta rawan bencana dan dapat menghubungi tim HOT di Indonesia bila diperlukan. Setelah kondisi banjir mereda kita akan melihat kembali data bencana banjir yang saat ini sudah ada agar lebih efektif digunakan untuk upaya kesiapsiagaan lain yang bisa terjadi di saat mendatang.