Pelatihan OpenStreetMap untuk Resiko Bencana Tsunami di Kota Padang
Pelatihan OpenStreetMap dilaksanakan pada tanggal 17 – 21 September 2012 di Hotel Mercure Padang. Pelatihan ini disambut dengan baik oleh kepala BPBD Sumatera Barat dan para peserta yang terdiri dari 22 orang perwakilan BNPB, BPBD, LSM dan mahasiswa dari Universitas Andalas. Kita ketahui bahwa Kota Padang merupakan kota yang berpotensi terkena bahaya tsunami karena letak geografisnya berada di pesisir pantai barat Pulau Sumatera. OpenStreetMap sangat bermanfaat dalam mengurangi resiko bencana tsunami karena OpenStreetMap memetakan segala informasi yang mendukung pengurangan resiko tsunami seperti fasilitas umum, penggunaan tanah, jalan, dan sebagainya.
Hari pertama pelatihan OpenStreetMap dibuka oleh Bapak Yazid Fadhli selaku ketua BPBD Sumatera Barat. Pada awal acara perwakilan dari AIFDR Sumatera Barat yaitu Bapak Wawan Budianto mempresentasikan tentang rencana kontijensi bencana alam di Sumatera Barat. Selanjutnya diisi dengan materi OSM dimulai dari pengenalan apa itu OSM hingga mentransfer data dari GPS ke komputer. Para peserta sangat berpartisipatif dalam acara ini mereka mengikuti semua dengan benar salah satunya pada saat materi tentang GPS, para peseta penasaran dan tertarik bagaimana menggunakan GPS di lapangan kemudian memasukkan data GPS ke komputer walaupun masih terdapat kekurangan-kekurangan seperti tidak menepati waktu kedatangan sehingga waktu memulai acara sedikit telat, koneksi internet yang sulit untuk diakses sehingga semua komputer harus diatur oleh salah satu IT hotel yang dapat memperlambat pelaksanaan kegiatan, dan ketidakpahaman bagaimana menggunakan komputer sehingga peserta tersebut tertinggal jauh tidak sesuai dengan materi yang sedang dijelaskan. Akan tetapi hal ini berguna sebagai bahan evaluasi untuk kelanjutan ke depannya agar dapat diatasi sehingga acara dapat berjalan dengan lancar dan sukses sesuai yang diinginkan.
Hari kedua melanjutkan acara pada hari pertama yaitu mengumpulkan data dari GPS, memperbarui data OpenStreetMap dengan mengupload perubahan ke dalam OpenStreetMap, membuat preset yang berisi informasi mengenai bangunan sesuai dengan kebutuhan, memberikan materi tentang Walking Papers serta membagikan kelompok untuk praktek lapangan dan memberikan materi tentang editing dengan JOSM. Pada hari kedua pembagian kelompok untuk praktek lapangan dengan menggunakan GPS dan Walking Papers terdiri dari 6 kelompok. Kelompok akan disebar ke lokasi masing-masing dengan membawa Walking Papers serta GPS dan mengumpulkan data bangunan.
Pada hari ketiga sebelum berangkat ke lapangan, para peserta mengikuti post test 1 untuk mengingatkan kembali materi-materi yang telah diberikan sebelumnya. Setelah melakukan post test selama satu jam yang terdiri dari 8 soal, para peserta yang terbagi menjadi 6 kelompok berangkat ke lokasi mereka masing-masing. Selama di lokasi peserta mengumpulkan data bangunan maupun informasi lainnya seperti jalan yang dimasukan ke dalam GPS dan Walking Papers. Pada saat di lapangan, ada berbagai kendala khususnya pada penduduk yang kita datangi untuk mengumpulkan data. Karakteristik penduduk di setiap lokasinya berbeda-beda ada yang antusias dan ada juga yang merasa terganggu dengan kegiatan yang kita lakukan di lapangan. Hal ini diatasi dengan pendekatan masing-masing kelompok menjelaskan kegiatan yang ssedang dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman nantinya. Setelah mengumpulkan data para kelompok kembali ke hotel untuk melanjutkan acara yaitu memasukkan data dari GPS ke JOSM kemudian melakukan perubahan data sesuai informasi yang didapat kemudian setiap kelompok maju untuk mempresentasikan informasi apa saja yang didapat pada saat di lapangan. Selanjutnya peserta melakukan dijitasi bangunan yang belum dipetakan sesuai dengan lokasi dari tasking manager.
Kemudian hari keempat pelatihan acara diawali dengan post test 2 terdiri dari 5 soal yang berisi materi-materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Setelah melakukan post test, para peserta pergi ke lapangan lagi tetapi dengan kelompok dan lokasi yang berbeda. Kelompok diperkecil lagi dari 6 menjadi 4 kelompok dengan lokasi yang lebih luas lagi. Setiap kelompok memilih salah satu lokasi kemudian mereka akan mengumpulkan datanya lagi sama seperti hari ketiga. Disini kelompok memasukkan data fasilitas umum di setiap lokasi yang dipilihnya berbagai macam metode pengambilan mulai dari pengambilan data menggunakan mobil maupun jalan kaki. Setelah mengumpulkan data, kelompok kembali ke hotel untuk memasukkan data yang sudah didapat ke dalam OpenStreetMap serta mengedit data tersebut. Seharusnya setelah istirahat makan siang peserta melanjutkan ke lapangan karena cuaca diluar sedang hujan maka acara dilanjutkan di hotel dengan mengisi materi tentang validasi data.
Pada hari terakhir pelatihan, acara diisi dijitasi bangunan berdasarkan tasking manager, menyampaikan materi mengenai menggunakan data OpenStreetMap melalu website hot-export.geofabrik.de dan download.geofabrik.de, para peserta belajar bagaimana mengexport data yang sudah dimasukkan ke dalam OpenStreetMap. Setelah itu melakukan final post test yang berisi 10 soal terdiri materi dari awal pertemuan hingga akhir serta mengisi formulir evalusi pelatihan. Kemudian acara dilanjutkan dengan penutupan berupa pembacaan doa dan pembagian sertifikat pelatihan OpenStreetMap kepada para peserta serta komentar dari para peserta mengenai pelatihan ini. Acara terpenting selanjutnya yaitu foto bersama dengan para peserta pelatihan sehingga keakraban antara peserta dan fasilitator semakin dekat. Pelatihan ini telah memberikan berbagai banyak ilmu yang bermanfaat untuk para peserta sehingga mereka akan memanfaatkan ilmu ini untuk keselamatan wilayah mereka dari resiko bencana alam.