OSM, QGIS dan InaSAFE dalam Penyusunan Rencana Kontinjensi Tsunami Kota Ambon
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penyusunan Rencana Kontinjensi Tsunami di Kota Ambon. Kegiatan pelatihan ini merupakan kerjasama antara BPBD Provinsi Kota Maluku, BPBD Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah, Mercy Corps, Disaster Management Innovation (DMI) dan Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT) Indonesia. Fokus utama dalam pelatihan ini adalah mengajarkan peserta proses pengambilan data di lapangan menggunakan OpenStreetMap hingga menghasilkan data-data yang siap digunakan dalam melakukan penyusunan rencana kontinjensi dengan QGIS dan InaSAFE. Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 20 hingga 24 Juni 2016 di Ruang Pusdalops BPBD Provinsi Maluku dan diikuti sebanyak 25 peserta yang terdiri dari berbagai macam instansi dan organisasi seperi BPBD Provinsi Maluku, BPBD Kota Ambon, BPBD Kabupaten Maluku Tengah, PMI, Basarnas, ESDM, TNI, Polri dan Dinas Kesehatan.
Hari 1 hingga hari 3 pelatihan diisi oleh materi pelatihan OpenStreetMap (OSM). Tujuan dari pelatihan OpenStreetMap ini adalah mengajarkan para peserta untuk mengumpulkan data-data di lapangan dengan survei dan dijitasi digital menggunakan OpenStreetMap. Adapun fokus data-data lapangan yang dikumpulkan adalah fasilitas umum serta titik kritis seperti tempat evakuasi dan tempat pengungsian. Setelah itu, pada hari 4 para peserta diajarkan bagaimana mengolah data-data yang telah mereka kumpulkan hingga menjadi suatu peta yang siap cetak menggunakan perangkat lunak QGIS. Hari 5 pelatihan peserta kemudian diajarkan menggunakan InaSAFE untuk membuat beberapa skenario dampak dari Bencana Tsunami seperti bangunan, infrastruktur, jalan, penggunaan lahan dan penduduk di Kota Ambon. Hasil dari InaSAFE ini kemudian nantinya diharapkan dapat membantu teman-teman di BPBD Provinsi Maluku dan BPBD Kota Ambon dalam penyusunan Rencana Kontinjensi Tsunami di Kota Ambon.
Beberapa kekurangan yang mungkin terjadi dalam pelatihan ini adalah waktu pelatihan yang dipercepat dikarenakan beberapa peserta sedang melaksanakan ibadah puasa. Waktu pelatihan yang terlambat dimulai dan diselesaikan lebih cepat. Selain itu beberapa masalah faktor teknis seperti laptop yang hang dan koneksi internet ditemui di beberapa peserta pelatihan. Akan tetapi, secara umum pelatihan berjalan dengan baik dan lancar. Semua materi tersampaikan dengan baik kepada para peserta dan para peserta mengikuti kegiatan pelatihan dengan serius dan cukup antusias serta para peserta berhasil membuat Peta Evakuasi Kota Ambon dan beberapa skenario dampak Tsunami di Kota Ambon menggunakan InaSAFE. Pelatihan ini ditutup dengan kegiatan foto bersama antara peserta dan fasilitator.