HOT Menyelenggarakan Mapathon di Universitas Negeri Semarang

HOT Menyelenggarakan Mapathon di Universitas Negeri Semarang

Pada tanggal 16-18 April, Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT) Indonesia bekerjasama dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan mapathon untuk ibu kota Jawa Tengah. HOT saat ini mengerahkan tim terdiri atas 24 orang untuk memetakan infrastruktur vital di Kota Semarang selama empat bulan untuk Program InAWARE-PDC. 

Proyek ini adalah bagian dari program InAWARE, sebuah perangkat penanggulangan bencana bertujuan untuk mengembangkan sistem peringatan dini dan pengambilan kebijakan di Indonesia. Dibiayai oleh U.S. Agency for International Development (USAID) Office for Foreign Disaster Assistance (OFDA) dan dikembangkan oleh Pacific Disaster Center (PDC) bekerjasama dengan University of Hawaii dan Massachusetts Institute of Technology (MIT): PetaBencana. InAWARE juga didukung oleh pemerintah Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Mapathon UNNES diadakan untuk meningkatkan partisipasi komunitas lokal. Kegiatan ini dihadiri oleh 25 orang mahasiswa/i dari Program Studi Geografi, Pendidikan Geografi, dan Survey dan Pemetaan Wilayah. Lebih dari 66 mahasiswa/i telah berpartisipasi dalam mapathon serupa selama program InAWARE berlangsung. Mapathon sebelumnya diselenggarakan bekerjasama dengan Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Mahasiswa/i dalam mapathon ini pertama-tama diperkenalkan kepada OpenStreetMap dan perangkat yang dikembangkan HOT untuk mengoordinasi pemetaan kolektif. Mereka juga dilatih cara menggambar garis dan poligon menggunakan JOSM, untuk mempercepat proses pemetaan dengan tetap mengutamakan kualitas data sesuai dengan standar preset lokal  (OSM_Indonesia_Presets_Ver.3.2), menggunakan perangkat edit bangunan (building tools) dan validasi. Peserta juga diajarkan cara mengunduh data yang dikumpulkan menggunakan HOT Export untuk tujuan riset mereka. 

Berikut merupakan kelurahan yang dipetakan oleh mahasiswa/i peserta mapathon, menggunakan Tasking Manager

Selama dua hari kegiatan, lebih dari 47,100 bangunan and 290 jalan ditambahkan ke OSM Kota Semarang. Tiga pemeta terbaik, yakni Erik Eko Febrianto (osm id=erikfeb), Lina Agnia (osm id=lina_agnia), dan Sutarno (osm id=sutarno_musang_gunung), masing-masing menambahkan lebih dari 3 ribu bangunan. Melibatkan komunitas lokal dan mahasiswa/i dalam proyek HOT dan OSM merupakan kunci pendekatan kami, sebagaimana pembangunan kapasitas dan teknik terbaru dapat mengembangkan pengetahuan lokal dan mendorong keberlanjutan program ini.

Accessible, Quality, Open Geospatial Data for All